ARSITEKTUR DBMS ENTERPRISE
1. Pengertian DBMS
DBMS merupakan item-item mengenai kejadian, aktifitas dan transaksi direkam, diklasifikasikan, dan namun tidak diorganisasikan untuk semua makna spesifik. Data Base merupakan tempat untuk mengelola data, data sendiri dapat diartikan sebagai refresentasi fakta dunia nyata. sedangkan DBMS ( Data Base Manajemen System ) merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses data secara efektif dan efisien.
2.Contoh-contoh DBMS
a. BD2
b. Microsoft SQL Server
c. Oracle
d. Sybase
e. Interbase
f. Teradata
g. Firebird
h. MySQL
i. PostgreSQL
3. Komponen Arsitektur DBMS Enterprise
a. Data Dictionary adalah sebuah repository yang menyimpan data definition dan descripsi dari struktur data didalam Data Base.
b. DBMS Utilities adalah program yang memungkinkan user mengelola data dengan cara create, edit, delete data dan file. Didalamnya termasuk data recovery dan back up.
c. Report Generator adalah program untuk menghasilkan laporan yang berasal dari data yang disimpan.
4. Struktur Memori Arsitektur DBMS Enterprise
a. Struktur Hirarki digunakan dalam DBMS Mainframe awal. Hubungan Records bentuk model treelike. Struktur ini sederhana namun nonfleksibel karena hubungan terbatas pada hubungan satu ke banyak IBM Sistem IMS dan Mobile RDM adalah contoh sistem Basis Data Hirarki dengan beberapa Hirarki atas data yang sama.
b. Struktur Jaringan
c. Struktur Relasional
d. Multi Dimensi
5. Proses-Proses DBMS Enterprise
a. Mendefinisikan Kebutuhan (Requirements Definition)
Tujuannya : Untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh user dalam sebuah organisasi.
Penjabaran adalah :
1. Mendefinisikan Kebutuhan Data
Pengumpulan Informasi
Domain Constraint
Refrensial Integrity
Other Business Other
2. Menentukan Ruang Lingkup
3. Pemilihan Metologi
b. Rancangan Konseptual (Conceptual Design)
Tujuannya : Untuk membuat sebuah model data konseptual (arsitektur informasi) yang akan mendukung perbedaan kebutuhan informasi dari beberapa user dalam sebuah organisasi.
c. Rancangan Implementasi (Implementation Design)
Tujuannya : Untuk memetakan model data logis (logical data model) ke dalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ERD ke relasi.
d. Rancangan Fisik (Physical Design)
Pada tahap terakhir ini, logical database struktured (normalized relation, trees, network, dll) di petakan menjadi physical storage structure seperti file dan tabel.
Rancangan seperti :
Model Detail oleh Database Specialists
Diagram Entity-Relationship
Normalisasi
Spesifikasi Hardware/software
e. Langkah perbaikan (Stepwise Refinement)
Keseluruhan proses perancangan pada perencangan database harus dipandang sebagai satu langkah perbaikan, di mana perancangan pada setiap tahapan di perbaiki secara progresif melalui perulangan (iteration). Langkah perbaikan harus dilakukan pada bagian akhir setiap tahapan sebelum melangka ke tahapan berikutnya.